JAKARTA, DNT News – Deklarasi ini menjadi momentum para stakeholder pariwisata Danau Toba akan pentingnya pembangunan dan pengembangan kepariwisataan yang mengedepankan dan menciptakan pertumbuhan perekonomian, lapangan kerja, menghapus kemiskinan, melindungi hak masyarakat, serta melestarikan lingkungan hidup di kawasan Danau Toba.
Hal ini dikatakan Ketua Umum Komite Danau Toba (KDT) Edison Manurung SH MM didampingi Sekretaris Umum Drs Tonny Rons Hasibuan SH MM dan Bendahara Umum Marthin Hutabarat SE MM dalam sambutannya pada Deklarasi Nasional bertajuk “Percepatan Pariwisata Danau Toba Mendunia di Era Pemerintahan Jokowi”, Minggu 29 September 2019 siang, di Graha William Suryadjaja, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (FK-UKI), Jln Mayjen DI Panjaitan, Cawang, Jakarta Timur.
“Pembangunan kepariwisataan memiliki arti yang sangat penting ditinjau dari berbagai aspek. Dari sisi ekonomi pariwisata dalam beberapa tahun terakhir memberikan kontribusi terhadap PDB, membuka peluang usaha, dan membuka peluang kerja yang sangat banyak,” katanya.
Acara tersebut diawali dengan ibadah dipimpin Praeses XIX Bekasi Pdt Banner Siburian MTh sebagai pengkotbah. Selanjutnya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dipimpin Wilma Silalahi dan mengheningkan cipta dipimpin Sahat Silaban. Selain itu hadirin juga mengumandangkan lagu “O Tano Batak”.




Deklarasi yang dipandu MC Vanda “Gomes” Hutagalung itu berlangsung meriah dengan dihadiri tiga ratusan orang yang terdiri dari Ketua Umum atau perwakilan Punguan Marga di Jabodetabek, perwakilan pemerintah pusat, perwakilan kepala daerah di kawasan Danau Toba, politisi, pengacara, akademisi, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan lainnya.
Mereka menandatangani Deklarasi Jakarta 29 September 2019 “Kami yang berkumpul di tempat ini mendeklarasikan dukungan Percepatan Pariwisata Danau Toba Mendunia di Era Jokowi dengan tetap melindungi nilai-nilai adat budaya lokal, hak-hak segenap masyarakat, dan kelestarian lingkungan hidup Se-Kawasan Danau Toba.”

Edisi 149/Oktober 2019

Edisi 149/Oktober 2019
Sebelumnya Ketua Panitia Drs Martua Situngkir Ak mengatakan tujuan pertemuan akbar ini adalah untuk memberikan tanggapan positif serta menyatakan dukungan penuh dari masyarakat Batak diaspora kepada pemerintah untuk percepatan pariwisata Danau Toba mendunia dengan tetap melindungi nilai-nilai budaya lokal, hak-hak masyarakat, dan kelestarian lingkungan hidup se-kawasan Danau Toba.
“Penyelenggaraan pertemuan akbar ini dilatarbelakangi oleh panggilan hati nurani dari tokoh adat, tokoh agama, akademisi, budayawan, pemuda, dan ketua umum punguan marga bangso Batak diaspora yang merindukan kemajuan pariwisata Danau Toba mendunia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat se-kawasan Danau Toba, hidup di alam lingkungan hidup yang lestari, serta memiliki jati diri habatakon yang berguna bagi bangsa dan negara Republik Indonesia,” katanya.
Turut memberikan paparan dan sambutan Dr Nani Hendiarti (Asisten Deputi Iptek mewakili Menko Bidang Kemaritiman), Drs Jumsadi Damanik SH MHum (Asisten Pemerintahan mewakili Gubernur Sumut), Basar Simanjuntak (Direktur Pemasaran mewakili Menteri Pariwisata), Ir Hulman Sitorus MM (Wakil Bupati Tobasa), Sarlandy Hutabarat SH (Wakil Bupati Taput), Panda Nababan (Tokoh Masyarakat), Sahat Silaban (Anggota DPR-RI), Brigjen TNI (Purn) Dr Nurhajizah Marpaung SH MH (Dewan Pakar KDT), Prof Dr Adler Haymans Manurung (Akademisi), dan Dr Pontas Sinaga MSc (Mewakili Ketua Umum Punguan Marga).
Dalam acara tersebut terlihat hadir Prof Dr Gimbal Doloksaribu, Dr HP Panggabean SH MS, Dr Joonner Rambe SE MM, Drs Audi Murphy Sitorus SH MSi, Ir Sontang M Tampubolon, Drs Saidi Butarbutar, Ir Poltak Sitorus, Mr Spirit Saut Sitompul MSi CEM, Dr Hotner Tampubolon SE MM, Victor Nadapdap SH MBA MM, Dr Ronsen Pasaribu SH MH, Dr Ariroh Rezeki Matanari SSos MIKom, Dr Sabar Martin Sirait MBA, Ir Robert Anton Situmeang, Dumoli Siahaan SH, Ir Berlin Simarmata, Ir Effedi Hutahaean MM, Ir Monang Sirumapea, Ir Santiamer Silalahi, Ir Sepri Situmeang MM, Edison “Apa Katanya Apa Kau bilang” Sibuea, dan lainnya. (AAN)
Komentar (0)
Facebook Comments (0)
Disqus Comments (0)