JAKARTA, DNT News – Saya bersama orang lain. Saya berinteraksi dengan orang lain yang ada di sekitar saya. Saya berelasi dengan istri, saya berelasi dengan anak, saya berelasi dengan orang tua, saya berelasi dengan teman, saya berelasi dengan parsahutaon, dan saya berelasi dengan sesama jemaat dalam gereja.
Hal ini dikatakan Pdt Djefri Estivanus Kansil MTh dalam kotbahnya pada Kebaktian Bulanan yang digelar “Parsahutaon Damai Sejahtera” (PDS) wilayah Kayu Mas, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin 25 Februari 2019 malam. Ibadah tersebut dipandu liturgis St Ramles Siregar SE dan doa syafaat dipanjatkan Yanti Krisna br Purba SPsi MPsi.
Pendeta dalam kotbahnya mengutip nats alkitab dari Mazmur 33:1-3 dengan topik “Persaudaraan Yang Rukun”.
Diuraikannya, hubungan seseorang dengan orang lain di sekitarnya. Pertama, hubungan intensif atau timbal balik yang saling mengasihi. Kedua, hubungan sewaktu-waktu atau temporer. Ketiga, hubungan satu arah yang hanya satu pihak berelasi. Keempat, hubungan timbul tenggelam yang saling menyakiti satu sama lain. Kelima, hubungan terputus yang dalam persekutuan hanya melecehkan Tuhan.
“Karena tema kebaktian yang kita angkat saat ini adalah persekutuan ciptaan bapa surgawi, maka persekutuan itu adalah hakekat Tuhan dan hakekat orang percaya. Sebab dikatakan, ‘Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan’. Maka jelas persekutuan itu hakekat bapa surgawi,” katanya.


Pendeta yang melayani di Gereja Majelis Injili Indonesia (GMII) Kayu Mas Jakarta Timur ini juga mengutip nats alkitab Yoh 17:9-23, Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka yang telah Engkau berikan kepadaKu, sebab mereka adalah milikMu. Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu.
“Ingat, Tuhan Yesus yang menyampaikan doa itu. Tuhan menghendaki kita semua dalam persekutuan agar kita menjadi satu,” katanya.


Pada akhir kotbahnya, Pdt Djefri Estivanus Kansil MTh mengingatkan agar persekutuan itu dihargai dan dijaga dengan hati-hati karena mengandung berbagai makna. Pertama, persekutuan itu hakekat Tuhan. Kedua, persekutuan itu gampang pecah. Ketiga, persekutuan itu berpotensi untuk menguduskan satu dengan yang lain. Keempat, persekutuan itu berfungsi memberkati.
“Persekutuan parsahutaon yang rukun harus menjadi berkat bagi orang lain. Menjadi embun yang maha agung bagi orang lain. Bukan hanya kita yang diselamatkan, tetapi orang lain pun juga diselamatkan. Kita harus bisa berbagi yang menjadi berkat bagi orang lain,” pungkasnya.

Edisi 142/Maret 2019

Edisi 142/Maret 2019
Pada kebaktian tersebut berkumandang lagu pujian dari Kidung Jemaat di antaranya “Kami Puji Dengan Riang”, “Hai Mari Sembah”, “Ku Diberi Belas Kasihan”, “Bagi Yesus Kuserahkan”, “Trimakasih Tuhan”, “Ya Tuhan, Bimbing Aku”, dan “Yesus Kawan Yang Setia”. Serta pembacaan Firman Tuhan secara responsoria: Kisah Para Rasul 11:1-18.
Seusai ibadah dilakukan ramah tamah. Mereka pun membicarakan keadaan di sekitar tempat tinggal dan berbagai kegiatan PDS yang akan dilakukan pada tahun 2019 ini.
Dalam ibadah tersebut terlihat hadir Drs Tonny Rons Hasibuan SH MM, Bongguk Napitupulu, St Bona Pakpahan, Anthony Guntar Parhusip SE, Edwin Hutagalung, Ompu Gerald Siahaan, Anthonius Edivati Hasibuan SKom, Rahman Rajagukguk, TK Tambunan, AZ Hutabarat, dan lainnya. (MAR)
Komentar (0)
Facebook Comments (0)
Disqus Comments (0)