JAKARTA, DNT News – Nunga tubu di hita Sipalua saborngin on, i ma Jesus Kristus di huta ni si Daud. Jangkon ma hapataran ni hahomion ni Debata. Pesta las ni roha do hita tingki on, mamestahon parningotan di hatutubu ni Tuhanta Jesus Kristus. Barita halalas ni roha godang do on nuaeng tu hita, parsaulion ni sandok bangso.
Panggilan ibadah inilah yang mengawali perayaan “Malam Natal” di Gereja HKBP Sola Gratia Ressort Kayu Mas, Distrik VIII DKI Jakarta, pada kebaktian kedua, Minggu 24 Desember 2017, pukul 19.00-21.00 WIB. Ibadah itu dipimpin Pdt Dr Anna Ch Vera Pangaribuan sebagai pengkotbah dan liturgis diperankan St Ny Situmeang br Siahaan.
Kebaktian tersebut mengambil thema “Jala Dame ni Kristus i ma Mangarajai di Bagasan Rohamuna“ (Kolose 3:15) dengan topik “Jangkon ma Hapataran ni Hahomion ni Debata” (Roma 16: 25-27).



Pendeta dalam kotbahnya mengatakan ibadah malam itu dilakukan untuk merayakan kelahiran Tuhan Yesus Kristus juru selamat manusia. Dia pun mengajukan pertanyaan. “Siapa yang merasa sedih, putus asa, tanpa pengharapan malam ini?” “Bagaimana perasaan kita saat menghidupkan dan menaikkan lilin sambil menyanyikan lagu Malam Kudus?” “Siapa yang tidak merasakan Tuhan datang?”
Kelahiran Yesus Kristus yang merupakan peristiwa lebih 2000 tahun silam hadir malam itu. Karena itu pendeta mengingatkan tidak perlu larut melihat peristiwa kelahiranNya di kandang domba di Betlehem. Karena kelahiran Yesus Kristus telah menyelamatkan manusia dari segala perbuatan dosa.
“Siapa yang merasa berdosa, janganlah takut. Karena Yesus Kristus lahir menebus dosa kita. Dia mengangkat kita dalam kehidupan. Kita harus hidup dalam Yesus Kristus agar memiliki kekuatan dalam menjalani hidup,” katanya.



Kepala Departemen Marturia HKBP ini menyampaikan, Apostel Paulus mengalami kenyataan yang sangat luar biasa tentang kekuatan (hagogoon) dan kasih (holong ni roha) melalui kedatangan Yesus Kristus. Apostel Paulus yang orang berdosa akhirnya sadar dan harus tunduk melalui perjumpaan dengan Yesus Kristus yang merubah kehidupannya. “Jadi kita bisa hidup seperti sekarang ini, bukan karena kekuatan kita. Tetapi karena campur tangan dan kasih Tuhan. Memang Tuhan itu sungguh baik,” katanya.
Pada akhir kotbahnya, Pdt Dr Anna Ch Vera Pangaribuan mengatakan hidup yang didasari kasih dari Tuhan, itulah yang dirindukan, supaya semua hidup berjalan dalam kedamaian. Karena orang yang mendengar Firman Tuhan dan menjadikannya sebagai dasar kehidupan akan menjadi peserta (parsidohot) dalam kerajaan Tuhan.
“Hidup harus dekat dengan Tuhan. Jadikan Tuhan menjadi sahabat. Tingkatkan hubungan dengan Tuhan. Dengan memperbaiki hubungan dengan Tuhan, kita merasakan kekuatan menjalani kehidupan,” pungkasnya.

Dalam ibadah tersebut berkumandang lagu pujian “Ulina i di Borngin na Badia”, “Sai Ro Ma Hamuna”, “Las Ma Roham”, “Marende Ma Hamu”, “O Betlehem na Metmet i”, “Bege Ende ni Suruan”, “Nahinirim na Sai Laon”, Ai Ise Posoposo”, “Sonang ni Bornginnai”, “Halalas ni Roha Godang”, dan “Tarbege Surusuruan Marende”. Juga berkumandang lagu pujian dari Koor Parompuan, Koor NHKBP/Remaja, Koor Ina Hanna, dan Koor Ama.
Sebagai informasi, Gereja HKBP Sola Gratia Ressort Kayu Mas berada di Jln Kayu Mas Selatan IV, Kav Polri, Blok G 85-87, Pulogadung, Jakarta Timur. Gereja ini dipimpin pendeta ressort Pdt Agustinus Nainggolan STh dan pendeta fungsional Pdt Ronny Simorangkir STh. (Yansen)
Komentar (0)
Facebook Comments (0)
Disqus Comments (0)